Blognya PMII Kalirejo

Thursday, November 10, 2016

Merefleksikan Semangat Juang Para Pahlawan 10 November


 Oleh: Cholid Bachri

Pejuang

Tanggal 10 November 71 tahun lalu bangsa kita mengalami peristiwa yang sangat luar biasa yaitu  pertempuran pertama atas nama bangsa Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan. Kedatangan kembali bangsa penjajah di pulau jawa terutama di kota Surabaya yang berniat menduduki bumi Indonesia ditentang oleh rakyat dari berbagai kalangan. Perlawanan rakyat di bawah komando Bung Tomo serta didukung oleh berbagai element baik dari rakyat sipil, pemuda, pemuka agama, santri dan lain-lain terhadap penjajah tidaklah mudah. Lebih dari 6.000 rakyat Indonesia menjadi korban akibat serangan membabi buta pihak penjajah. Tapi bangsa kita bukan bangsa kelas ikan Teri yang mudah menyerah. Hari demi hari para pejuang bertempur tanpa kenal lelah untuk merebut kembali kota Surabaya yang diduduki oleh pasukan sekutu yang di tunggangi Belanda. Dan akhirnya pada akhirnya para pejuang berhasil merebut kembali kota Surabaya.
Bung Karno pernah mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya. Beliau seakan-akan mengajarkan generasi muda untuk selalu menghargai perjuangan para pahlawan. Kata-kata beliau memang terlihat sepele, tapi arti yang terkandung di dalamnya sangat luas dan dalam. Generasi bangsa yang tidak mengindahkan kata-kata beliau (tidak menghargai jasa-jasa pahlawannya) akan menjadi bangsa yang kehilangan jati dirinya karena tak ada tokoh yang menjadi panutan dalam hal membela negara dan bangsa.
Era perjuangan telah berlalu dan zaman telah berubah. Dahulu pemuda bangsa kita sangat mencintai negaranya, bentuknya adalah perlawanan-perlawanan terhadap penjajah walaupun dengan sebatang bambu runcing. Survey membuktikan, cinta tanah air dari pemuda bangsa kita membuahkan hasil yang manis berupa kemerdekaan. Sekarang di era reformasi ini bangsa kita terlihat terlena dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh negara kita dari berbagai aspek pasca kemerdekaan. Sudah bukan rahasia umum lagi, rusaknya generasi muda bangsa kita ditandai dengan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti penggunaan narkoba, korupsi pejabat negara, seks bebas, tawuran antar pelajar, kasus pemerkosaan beramai-ramai oleh pelajar dan lain-lain.
Dilihat dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita, dapat kita ambil kesimpulan bahwa generasi muda sudah mulai kehilangan semangat mengisi kemerdekaan yang semakin hari semakin digilas zaman karena lemahnya semangat cinta tanah air dan bangsa. Hal yang perlu kita garis bawahi adalah banyaknya kasus pembunuhan, terorisme dan korupsi. Analoginya, bagaimana bisa mencintai bangsanya jika bangsa kita tega membunuh dan mencuri uang bangsanya sendiri (korupsi). Untuk menghadapi berbagai permasalahan yang sedang dihadapi bangsa kita seharusnya pemerintah lebih serius memperbaiki moral dan akhlak bangsanya melalui pendidikan. Melalui pendidikan, kita tidak hanya belajar ilmu pengetahuan tapi penanaman moral, rasa cinta tanah air dan bangsa dapat dilakukan. Selain itu, media masa dan elektronik juga harus diperhatikan oleh pemerintah. Ini sangat penting karena media masa dan elektronik ikut andil dalam mempengaruhi pola pikir masyarakat seperti tayangan-tayangan negatif maupun berita yang bisa memprovokasi masyarakat. Oleh karena itu sudah semestinya pemerintah memperhatikan dan menindak segala hal yang datang dari media yang berdampak negatif bagi generasi bangsa.

Sebagai bangsa yang merdeka, sudah saatnya kita mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif. Para pahlawan kita dulu memperjuangkan kemerdekaan negara kita dengan mengangkat senjata karena adanya musuh dari luar (penjajah). Kini penjajah sudah pergi dari bumi pertiwi dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan sudah tidak lagi hanya menggunakan senjata. Tapi melakukan kegiatan-kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat pun dapat kita artikan sebagai sarana mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. Mengartikan kata merdeka berarti  bangsa kita bebas untuk membangun dan mengelola kekayaan negara tanpa campur tangan bangsa lain. Negara membutuhkan generasi bangsa yang cakap serta mampu berperan aktif  dalam menyumbangkan tenaga dan fikirannya demi kemajuan bangsa. Kemajuan negara yang akan dicapai tidaklah muncul dengan sendirinya, akan tetapi memerlukan proses dan kerja keras dari seluruh lapisan masyarakat yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Tanpa itu negara akan kesulitan memencapai kemajuan dari berbagai aspek seesuai dengan apa yang telah dicita-citakan oleh para pahlawan. 

1 comment:

  1. Pc: raw titanium | TITanium-ART - ITanium-ART
    A new titanium microtouch solo titanium model has been launched in a collaboration titanium watch band between apple watch titanium a titanium pipes manufacturer, the Pc, and titanium necklace a metal-art supplier,

    ReplyDelete

Silahkan tulis komentar anda di sini