Tanggal 10 November 71 tahun lalu bangsa kita mengalami peristiwa yang
sangat luar biasa yaitu pertempuran
pertama atas nama bangsa Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan. Kedatangan
kembali bangsa penjajah di pulau jawa terutama di kota Surabaya yang berniat
menduduki bumi Indonesia ditentang oleh rakyat dari berbagai kalangan.
Perlawanan rakyat di bawah komando Bung Tomo serta didukung oleh berbagai element
baik dari rakyat sipil, pemuda, pemuka agama, santri dan lain-lain terhadap
penjajah tidaklah mudah. Lebih dari 6.000 rakyat Indonesia menjadi korban
akibat serangan membabi buta pihak penjajah. Tapi bangsa kita bukan bangsa
kelas ikan Teri yang mudah menyerah. Hari demi hari para pejuang bertempur tanpa
kenal lelah untuk merebut kembali kota Surabaya yang diduduki oleh pasukan
sekutu yang di tunggangi Belanda. Dan akhirnya pada akhirnya para pejuang
berhasil merebut kembali kota Surabaya.
Bung Karno pernah mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa-jasa pahlawannya. Beliau seakan-akan mengajarkan generasi
muda untuk selalu menghargai perjuangan para pahlawan. Kata-kata beliau memang
terlihat sepele, tapi arti yang terkandung di dalamnya sangat luas dan dalam. Generasi
bangsa yang tidak mengindahkan kata-kata beliau (tidak menghargai jasa-jasa pahlawannya)
akan menjadi bangsa yang kehilangan jati dirinya karena tak ada tokoh yang
menjadi panutan dalam hal membela negara dan bangsa.
Era perjuangan telah berlalu dan zaman telah berubah. Dahulu pemuda bangsa
kita sangat mencintai negaranya, bentuknya adalah perlawanan-perlawanan
terhadap penjajah walaupun dengan sebatang bambu runcing. Survey membuktikan,
cinta tanah air dari pemuda bangsa kita membuahkan hasil yang manis berupa
kemerdekaan. Sekarang di era reformasi ini bangsa kita terlihat terlena dengan
kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh negara kita dari berbagai aspek pasca
kemerdekaan. Sudah bukan rahasia umum lagi, rusaknya generasi muda bangsa kita ditandai
dengan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti penggunaan narkoba,
korupsi pejabat negara, seks bebas, tawuran antar pelajar, kasus pemerkosaan beramai-ramai
oleh pelajar dan lain-lain.
Dilihat dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita, dapat
kita ambil kesimpulan bahwa generasi muda sudah mulai kehilangan semangat
mengisi kemerdekaan yang semakin hari semakin digilas zaman karena lemahnya semangat
cinta tanah air dan bangsa. Hal yang perlu kita garis bawahi adalah banyaknya
kasus pembunuhan, terorisme dan korupsi. Analoginya, bagaimana bisa mencintai bangsanya
jika bangsa kita tega membunuh dan mencuri uang bangsanya sendiri (korupsi). Untuk menghadapi berbagai
permasalahan yang sedang dihadapi bangsa kita seharusnya pemerintah lebih
serius memperbaiki moral dan akhlak bangsanya melalui pendidikan. Melalui
pendidikan, kita tidak hanya belajar ilmu pengetahuan tapi penanaman moral, rasa
cinta tanah air dan bangsa dapat dilakukan. Selain itu, media masa dan
elektronik juga harus diperhatikan oleh pemerintah. Ini sangat penting karena media masa dan elektronik ikut andil
dalam mempengaruhi pola pikir masyarakat seperti tayangan-tayangan negatif
maupun berita yang bisa memprovokasi masyarakat. Oleh karena itu sudah
semestinya pemerintah memperhatikan dan menindak segala hal yang datang dari
media yang berdampak negatif bagi generasi bangsa.
Sebagai bangsa yang merdeka, sudah saatnya kita mengisi kemerdekaan ini
dengan hal-hal yang positif. Para pahlawan kita dulu memperjuangkan kemerdekaan
negara kita dengan mengangkat senjata karena adanya musuh dari luar (penjajah).
Kini penjajah sudah pergi dari bumi pertiwi dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan
sudah tidak lagi hanya menggunakan senjata. Tapi melakukan kegiatan-kegiatan
yang berdampak positif bagi masyarakat pun dapat kita artikan sebagai sarana
mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. Mengartikan kata merdeka berarti bangsa kita bebas untuk membangun dan
mengelola kekayaan negara tanpa campur tangan bangsa lain. Negara membutuhkan
generasi bangsa yang cakap serta mampu berperan aktif dalam menyumbangkan tenaga dan fikirannya demi
kemajuan bangsa. Kemajuan negara yang akan dicapai tidaklah muncul dengan
sendirinya, akan tetapi memerlukan proses dan kerja keras dari seluruh lapisan
masyarakat yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Tanpa itu negara akan
kesulitan memencapai kemajuan dari berbagai aspek seesuai dengan apa yang telah
dicita-citakan oleh para pahlawan.
Pc: raw titanium | TITanium-ART - ITanium-ART
ReplyDeleteA new titanium microtouch solo titanium model has been launched in a collaboration titanium watch band between apple watch titanium a titanium pipes manufacturer, the Pc, and titanium necklace a metal-art supplier,