Oleh: Cholid Bachri
PENGANTAR
Kampus yang kita cintai ini (STAI Ma’arif) adalah kampus yang berada di dalam badan kordinasi NU yang memegang teguh ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah (Aswaja), begitu pula mahasiswanya yang mayoritas merupakan orang-orang yang hidup di lingkungan NU. Oleh karena itu, salah satu organisasi ekstra kampus yang dibutuhkan oleh mahasiswa yang sejalan dengan kultur Nahdliyyin adalah PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Selama ini banyak mahasiswa yang belum memahami dengan jelas apa itu PMII dan apa manfaat ber-PMII. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya akan berbagi sedikit tentang PMII sebagai sarana alternatif dalam meningkatkan kepekaan berfikir dan sekaligus sebagai jalan pendewasaan mahasiswa yang bersedia memanfaatkan waktu luangnya di luar kampus.
MENGENAL LEBIH DEKAT ORGANISASI PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau yang disingkat dengan PMII adalah sebuah organisasi kemahasiswa’an yang berdiri pada tanggal 17 april 1960 di Surabaya. Adapun ketua umum pertama PMII bernama Mahbub Junaidi. Berdirinya organisasi ini bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan suatu organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah wal Jama’ah.
Sebelum menjadi PMII organisasi mahasiswa NU ini bernama IMANU (Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama) dan KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama). Setelah melalui beberapa proses yang panjang, terbentuklah organisasi mahasiswa NU yang bernama PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) pada tanggal 17 april 1960 Masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Syawal 1379 Hijriyah.
PMII SAHABAT RAKYAT
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Berinteraksi dengan manusia lainnya merupakan sunnatullah yang tidak terbantahkan lagi karena manusia merupakan makhluk sosial atau makhluk Tuhan yang membutuhkan orang lain. Begitu pula seorang mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari baik di kampus maupun di luar kampus, mahasiswa selalu berinteraksi dengan orang lain.
Penulis pernah mendengar ulama yang mengatakan bahwa untuk mendapat ilmu yang besar maka harus mencari ilmu yang terkecil (dasar) terlebih dahulu. Oleh karena itu, PMII yang merupakan kumpulan masyarakat kecil bisa menjadi awal untuk belajar memahami dinamika sosial di masyarakat. Karenanya tak jarang para anggota dan alumni yang karena aktif di PMII mampu menjadi orang yang terdepan dalam mengatasi pelbagai permasalahan di masyarakat.
Selama ini banyak statement mahasiswa yang tidak berdasar yang menyatakan bahwa anggota PMII hanya sebatas keluyuran yang hanya membuang-buang waktu saja. Tapi faktanya selama ini para anggota PMII yang keluyuran pada dasarnya sedang belajar di masyarakat. Salah satunya dengan cara bersilaturrahmi dan berdiskusi dengan organisasi masyarakat dan tokoh mayarakat bahkan para politisi dan pejabat tinggi.
PMII MEMPERLUAS WAWASAN KEILMUAN PARA KADER
Pada umumnya mempunyai wawasan yang luas merupakan harapan yang real bagi setiap mahasiswa. Untuk memiliki pengetahuan yang luas maka kita harus banyak belajar. Di PMII ada kebiasaan (tradisi) yang unik ketika ada dua orang atau lebih bertemu di suatu tempat yang mana orang tersebut merupakan anggota PMII yang aktif, maka hal yang menjadi bahan pembicaraan merupakan sesuatu yang mengandung nilai belajar. Bahkan kebiasaan ini akan selalu terbawa ketika anggota tersebut menjadi alumni. Hal ini dapat dibuktikan ketika anggota PMII mendatangi alumni PMII untuk bersilaturrahmi maka isi dari silaturrahmi tersebut adalah diskusi. Dengan kata lain jika menjadi kader PMII kita akan menjadi insan intelektual yang banyak diskusi di banyak tempat dan pada akhirnya segudang ilmu ada di genggaman kita.
SATU KATA UNTUK KITA SEMUA,
PMII IS THE BEST CHOICE
Fakta idealnya, PMII mempunyai tradisi intelektual yang patut untuk dijadikan contoh yang baik bagi mahasiswa. Sebenarnya hal-hal yang seperti inilah yang dibutuhkan oleh mahasiswa, karena waktu belajar di kampus yang sangat terbatas, di satu sisi bisa menyebabkan kepuasan intelektual yang kurang terpenuhi dan di sisi lain cara belajar yang monoton bisa menimbulkan kebosanan tersendiri.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar anda di sini