Blognya PMII Kalirejo

Wednesday, August 31, 2016

Isyarat Nabi Tentang Islam Radikal




Islam radikal atau radikalisme bukan merupakan ajaran Islam. Karena faktanya radikalisme hanya menyuburkan permusuhan, dendam, pembunuhan, pertikaian dan konflik yang berkepanjangan. Namun saat ini kita justru dihadapkan dengan “fitnah” itu, bahwa segerombolan orang mengatasnamakan jihad Islam untuk melakukan kasi-aksi raikalisme dan separatisme.
Bahkan dunia sedang dikejutkan dengan munculnya ISIS yang melakukan aksi terorisme dengan mengatas-namakan jihad fi sabilillah walaupun kita tidak yakin bahwa mereka benar-benar membela kepentingan Islam, namun faktanya tindakan mereka justru menyudutkan umat Islam itu sendiri. Yang lebih miris lagi, muncul di beberapa media cetak yang memuat berita berupa photo-photo anak berkewarganegaraan Indonesia yang direkrut ISIS sedang belajar menembak. Miris bukan?
Edward Snowden mengemukakan bahwa ISIS pada mulanya adalah direkrut dan diciptakan oleh Amerika dengan tujuan untuk melemahkan para penguasa Muslim di Timur-Tengah. Hal ini telah diakui oleh pihak Amerika sendiri. Agar Amerika tidak disalahkan, maka Amerika berkelit dengan menyatakan bahwa ISIS adalah “proyek gagal”. Mereka menyebut ISIS membelot dari kepentingan Amerika, sehingga Amerika membentuk koalisi Internasional untuk menghancurkan ISIS.
Terlepas dari kontroversi tentang itu, yang jelas kemunculan ISIS atau golongan-golongan lain yang identik dengan ideologi radikalnya memang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW sejak awal. Rasulullah SAW bersabda:
سيخرج قوم في اخر الزمان, احداث الاسناء سفهاء الاحلام يقولون من خير البرية لا يجاوز ايمانهم حناجركم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية, فأينما لقيتموهم فاقتلوهم فان في قتلهم اجرا لمن قتلهم يوم القيامه
Artinya: “Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya, ntapi boodoh pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan Nabi SAW (khairil bariyyah). sebenarnya keimanan mereka tidak melewati tenggorokan. Mereka keluar dari (prinsip) agama ini seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya membunuh mereka mendapatkan pahala pada hari kiamat.” (Shahih Al-Bukhari, no 3342 dan Shahih Muslim no  1771)
Berdasarkan Hadits ini, ciri-ciri mereka di antaranya adalah: (1) Mereka adalah sekelompok pemuda yang semangatnya menggebu-gebu, tapi pemahaman mereka tentang Islam sangatlah dangkal. Boleh jadi mereka cerdas, tapi sebenarnya mereka awam terhadap ajaran agama; (2) Mereka tampak fasih dalam berbicara mengatasnamakan Al-Quran dan As-sunnah, membela hadits Nabi SAW (khairil bariyyah), tapi sebenarnya mereka tidak faham dengan Al-Quran dan As-sunnah; (3) Iman mereka sebenarnya belum tertanam dalam hati, agamanya hanya sebatas tenggorokan saja. Sebaliknya di hati mereka tersimpan keyakinan bahwa mereka merasa paling benar sehingga mereka mudah mengkafirkan orang lain; (4) Mereka dengan cepatnya keluar dari ajaran agama ini seperti anak panah yang keluar dari busurnya. Maksudnya saat mereka mengaku beriman dan membela Islam, maka sesaat kemudian mereka melakukan kekufuran, yaitu membunuh orang-orang Muslim, menciptakan kekacauan, memberontak dan aksi-aksi teror lainnya yang sebenanya semua itu tidak sesuai dengan ajaran Islam; (5) Nabi Muhammad memerintahkan kepada kita agar kita memerangi mereka, dan barang siapa yang memerangi mereka maka akan mendapat pahala yang sangat besar pada hari kiamat.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:
يحقر احدكم عمله من عملهم يقتلون اهل الأسلام فأذا خرجوا فاقتلوهم........فطوبى لمن قتلهم
Artinya: “...Mereka akan meremehkan atau mencela amalan kalian dibandinggkan dengan amalan mereka, mereka membunuh orang-orang Islam, oleh karenanya jika mereka muncul, maka bunuhlah mereka (diulangi oleh Nabi sampai 3 kali). Dan beruntunglah orang yang membunuh mereka. (Musnad Ahmad, no. 5306).
Berdasarkan hadits ini, aliran Islam radikal juga memiliki 2 ciri, yaitu; (1) Mereka suka mencela dan menyalahkan amalan sesama Muslim yang berbeda dengan keyakinan mereka. Fenomena ini tampak dalam bentuk takfir (menuduh kafir saudara Muslimnya sendiri), tabi’ (menuduh bid’ah) menuduh sesat dan bentuk-bentuk pencelaan lainnya; (2) Mereka menyerukan jihad dan qital (perang) melawan orang-orang kafir, tetapi ternyata mereka malah memerangi orang Islam itu sendiri. Mereka memberontak pemerintahan Muslim dan membuat kekacauan di tengah umat Islam.

Kelompok Islam radikal termasuk ISIS sudah mendirikan negara sendiri dan mereka mengatasnamakan diri sebagai “Ashabu rayati sud” (kelompok bendera atau panji Hitam) yang dikaitkan dengan pengikut Imam Mahdi, padahal mereka pasukan panji hitam palsu. Sebagaimana hadits atsar yang diriwayatkan oleh Imam Ali, beliau bekata: Apabila kalian melihat bendera-bendera Hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada, jangan beranjak dan jangan menggerakan tangan dan kaki kalian (artinya tetap tenang, jangan menyambut seruan mereka, jangan larut dalam euforia mendukung pasukan itu), kemudian akan muncul kaum lemah (lemah akal sehat dan imannya), tiada yang peduli dengan mereka, hati mereka seperti besi (hatinya keras membatu dan jauh dari cahaya hidayah), mereka akan mengaku sebagai Ashabu Daulah (pemilik negara), mereka tidak pernah menepati janji, mereka berdakwah pada Al-Haq (kebenaran) tapi mereka bukan Ahlul Haq (pemegang kebenaran), namanya dari sebuah julukan, marganya dari nama daerah, rambut mereka tak pernah dicukur, panjang, seperti rambut perempuan. jangan bertindak sampai nanti terjadi perselisihan di antara mereka sendiri, kemudian Allah mendatangkan kebenaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. (lihat Al-Mustadrak, 1/166 dan Majma’ Az-Zawaid, 2/75, Jami’ Bayan Al-Ilmi wa Fadhlihi, 3/153).

No comments:

Post a Comment

Silahkan tulis komentar anda di sini