Islam radikal atau radikalisme bukan merupakan ajaran Islam. Karena faktanya radikalisme hanya menyuburkan permusuhan, dendam, pembunuhan, pertikaian dan konflik yang berkepanjangan. Namun saat ini kita justru dihadapkan dengan “fitnah” itu, bahwa segerombolan orang mengatasnamakan jihad Islam untuk melakukan kasi-aksi raikalisme dan separatisme.
Bahkan dunia sedang dikejutkan dengan
munculnya ISIS yang melakukan aksi terorisme dengan mengatas-namakan jihad
fi sabilillah walaupun kita tidak yakin bahwa mereka benar-benar membela
kepentingan Islam, namun faktanya tindakan mereka justru menyudutkan umat Islam
itu sendiri. Yang lebih miris lagi, muncul di beberapa media cetak yang memuat
berita berupa photo-photo anak berkewarganegaraan Indonesia yang direkrut ISIS
sedang belajar menembak. Miris bukan?
Edward Snowden mengemukakan bahwa
ISIS pada mulanya adalah direkrut dan diciptakan oleh Amerika dengan tujuan
untuk melemahkan para penguasa Muslim di Timur-Tengah. Hal ini telah diakui
oleh pihak Amerika sendiri. Agar Amerika tidak disalahkan, maka Amerika
berkelit dengan menyatakan bahwa ISIS adalah “proyek gagal”. Mereka menyebut
ISIS membelot dari kepentingan Amerika, sehingga Amerika membentuk koalisi
Internasional untuk menghancurkan ISIS.
Terlepas dari kontroversi tentang
itu, yang jelas kemunculan ISIS atau golongan-golongan lain yang identik dengan
ideologi radikalnya memang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW sejak awal.
Rasulullah SAW bersabda:
سيخرج قوم في اخر الزمان, احداث الاسناء سفهاء الاحلام
يقولون من خير البرية لا يجاوز ايمانهم حناجركم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من
الرمية, فأينما لقيتموهم فاقتلوهم فان في قتلهم اجرا لمن قتلهم يوم القيامه
Artinya: “Akan
keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya, ntapi boodoh
pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan Nabi SAW (khairil bariyyah).
sebenarnya keimanan mereka tidak melewati tenggorokan. Mereka keluar dari
(prinsip) agama ini seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Di mana saja
kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya membunuh mereka mendapatkan
pahala pada hari kiamat.” (Shahih Al-Bukhari, no 3342 dan Shahih Muslim no 1771)
Berdasarkan
Hadits ini, ciri-ciri mereka di antaranya adalah: (1) Mereka adalah sekelompok
pemuda yang semangatnya menggebu-gebu, tapi pemahaman mereka tentang Islam
sangatlah dangkal. Boleh jadi mereka cerdas, tapi sebenarnya mereka awam
terhadap ajaran agama; (2) Mereka tampak fasih dalam berbicara mengatasnamakan
Al-Quran dan As-sunnah, membela hadits Nabi SAW (khairil bariyyah), tapi
sebenarnya mereka tidak faham dengan Al-Quran dan As-sunnah; (3) Iman mereka
sebenarnya belum tertanam dalam hati, agamanya hanya sebatas tenggorokan saja.
Sebaliknya di hati mereka tersimpan keyakinan bahwa mereka merasa paling benar
sehingga mereka mudah mengkafirkan orang lain; (4) Mereka dengan cepatnya
keluar dari ajaran agama ini seperti anak panah yang keluar dari busurnya.
Maksudnya saat mereka mengaku beriman dan membela Islam, maka sesaat kemudian
mereka melakukan kekufuran, yaitu membunuh orang-orang Muslim, menciptakan
kekacauan, memberontak dan aksi-aksi teror lainnya yang sebenanya semua itu
tidak sesuai dengan ajaran Islam; (5) Nabi Muhammad memerintahkan kepada kita
agar kita memerangi mereka, dan barang siapa yang memerangi mereka maka akan mendapat
pahala yang sangat besar pada hari kiamat.
Dalam hadits
lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:
يحقر احدكم عمله من عملهم يقتلون اهل الأسلام فأذا خرجوا
فاقتلوهم........فطوبى لمن قتلهم
Artinya: “...Mereka
akan meremehkan atau mencela amalan kalian dibandinggkan dengan amalan mereka,
mereka membunuh orang-orang Islam, oleh karenanya jika mereka muncul, maka
bunuhlah mereka (diulangi oleh Nabi sampai 3 kali). Dan beruntunglah orang yang
membunuh mereka. (Musnad Ahmad, no. 5306).
Berdasarkan
hadits ini, aliran Islam radikal juga memiliki 2 ciri, yaitu; (1) Mereka suka
mencela dan menyalahkan amalan sesama Muslim yang berbeda dengan keyakinan
mereka. Fenomena ini tampak dalam bentuk takfir (menuduh kafir saudara
Muslimnya sendiri), tabi’ (menuduh bid’ah) menuduh sesat dan
bentuk-bentuk pencelaan lainnya; (2) Mereka menyerukan jihad dan qital
(perang) melawan orang-orang kafir, tetapi ternyata mereka malah memerangi
orang Islam itu sendiri. Mereka memberontak pemerintahan Muslim dan membuat
kekacauan di tengah umat Islam.
Kelompok
Islam radikal termasuk ISIS sudah mendirikan negara sendiri dan mereka
mengatasnamakan diri sebagai “Ashabu rayati sud” (kelompok bendera atau panji
Hitam) yang dikaitkan dengan pengikut Imam Mahdi, padahal mereka pasukan panji
hitam palsu. Sebagaimana hadits atsar yang diriwayatkan oleh Imam Ali, beliau
bekata: Apabila kalian melihat bendera-bendera Hitam, tetaplah kalian di
tempat kalian berada, jangan beranjak dan jangan menggerakan tangan dan kaki
kalian (artinya tetap tenang, jangan menyambut seruan mereka, jangan larut
dalam euforia mendukung pasukan itu), kemudian akan muncul kaum lemah (lemah
akal sehat dan imannya), tiada yang peduli dengan mereka, hati mereka seperti
besi (hatinya keras membatu dan jauh dari cahaya hidayah), mereka akan mengaku
sebagai Ashabu Daulah (pemilik negara), mereka tidak pernah menepati janji,
mereka berdakwah pada Al-Haq (kebenaran) tapi mereka bukan Ahlul Haq (pemegang
kebenaran), namanya dari sebuah julukan, marganya dari nama daerah, rambut
mereka tak pernah dicukur, panjang, seperti rambut perempuan. jangan bertindak
sampai nanti terjadi perselisihan di antara mereka sendiri, kemudian Allah
mendatangkan kebenaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. (lihat Al-Mustadrak,
1/166 dan Majma’ Az-Zawaid, 2/75, Jami’ Bayan Al-Ilmi wa Fadhlihi, 3/153).
No comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentar anda di sini